MATERI BAHASA ARAB KELAS VII


BAHASA ARAB
SMP MUHAMMADIYAH
KELAS VII

SEMESTER GASAL


BAB I
HURUF HIJAIYAH
A.      Mengenal Huruf Hijaiyah



B.      Penulisan Huruf Hijaiyah
Berikut adalah macam-macam tanda baca:




BAB II
DLAMIR MUNFASIL (MUFRAD)
Dlamir munfasil mufrad berarti kata ganti terpisah tunggal. Terdiri dari: 
1.       Untuk mutakallim (orang kesatu)


2.       Untuk mukhattab (orang kedua)



3.       Untuk ghaib (orang ketiga)

Note: apabila dlamir munfasil berjenis laki-laki maka isim (benda) atau kata setelahnya juga berjenis laki-laki. Apabila dlamir munfasilnya perempuan maka isimnya juga perempuan.


BAB III
ISIM ISYARAH
Isim isyarah berarti kata tunjuk. Pembagian isim isyarah adalah sebagai berikut:
1.       هٰذَا dan هٰذِهِ Digunakan untuk jarak dekat yang berarti “ini”
2.       ذٰلِكَ dan تِلْكَ Digunakan untuk jarak jauh yang berarti “itu”

Note: apabila isim isyarah berjenis laki-laki maka kata setelahnya juga berjenis laki-laki. Apabila isim isyarah perempuan maka kata setelahnya juga perempuan.


BAB IV
DLAMIR MUNFASIL
Mutsanna & Jama’
Dlamir Munfasil  Mutsanna & Jama’ berarti kata ganti bentuk ganda dan jama’ (lebih dari 2).
1.       Orang pertama

2.       Orang kedua


3.       Orang ketiga

SEMESTER GENAP



BAB V
DLAMIR MUTTASHIL
Dlamir Muttashil berarti kata ganti rangkai atau kata ganti milik.
Antara lain:  يْ، كَ، كِ، هُ، هَا، نَا

Cara penggunaannya dengan menambahkan dlamir muttashil tepat di belakang kata ganti rangkai (yang menyatakan kepemilikan)




BAB VI
‘INDA
عِنْدَ
‘Inda berarti mempunyai. Cara penggunaannya adalah dengan menambah dlamir muttashil atau nama orang setelah kata ‘Inda.
Perhatikan penggunaannya:



BAB VII
ALJUMLATUL ISMIYYAH

Aljumlatul Ismiyyah berarti kalimat yang diawali oleh isim (kata benda/orang). Kalimat ini terdiri dari Mubtada’ dan Khobar. Mubtada’ adalah isim ma’rifat (yang sudah tentu) pertama, letaknya diawal kalimat dan disebut juga dengan subjek. Khabar adalah isim (kata) kedua, letaknya setelah mubtada’ dan disebut juga dengan predikat. Mubtada’ dan khabar harus sejenis (mudzakkar [lk] / muannats [pr]) dan sejumlah (‘adad). Ciri mubtada’ diawali dengan “al” (ال). Kecuali nama orang atua kata ganti orang dan kata tunjuk. Sedangkan ciri khobar adalah tidak diawali “al” (ال).
Isim terdiri dari: Nama orang (kata ganti orang), nama hewan, macam tumbuhan, macam benda, kata tunjuk, kata sifat, dll.

Contoh: 
مُحَمَّدُ طَبِيْبُ artinya Muhammad adalah seorang dookter
عَلِيٌّ تَاجِرٌ artinya Ali adalah seorang pedagang
فَاطِمَةٌ بُوْلِسَةٌ artinya Fatimah adalah seorang polisi



BAB VIII
NA’AT DAN MAN’UT
Na’at berarti kata sifat dan Man’ut berarti kata yang disifati. Na'at dan man'ut berarti 2 kata yang terdiri dari Isim dan sifatnya. Na’at harus sesuai dengan man’ut.
1.       Apabila man’ut mudzakkar (laki-laki) maka na’at juga harus mudzakkar
Contoh       


(Hakim yang kaya)



2.       Apabila man’ut muannats (perempuan) maka na’at juga harus muannats
Contoh       
(Polisi yang Jujur)





Komentar